Islam adalah agama nasihat. Islam mengatur segala aktifitas penganutnya agar selalu menciptakan maslahat baik dunia dan akhirat. Syariat juga menuntun agar meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat, serta mengharuskan untuk memuliakan antar sesama. Inilah karakter Islam yang sering terlupakan oleh pengikutnya.
Dalam hal memuliakan, Nabi Muhammad mengajarkan untuk selalu mengasihi yang lebih muda dan menghormati mereka yang lebih tua. Ada sebuah hadis yang menceritakan betapa tulus Nabi mencium Sayidina Hasan, cucu beliau, sebagai ungkapan kasih sayang. Dari Abi Hurairah meriwayatkan:
Baca Juga: Salaman
“Sesungguhnya Sahabat Aqrâ bin Habîs melihat Nabi mencium Hasan. Maka Aqrâ berkata,’ Aku memiliki sepuluh anak, tetapi aku tidak pernah mencium satupun dari mereka.’ Kemudian Nabi r bersabda,’Barangsiapa yang tidak mengasihi, maka dia tidak akan dikasihi.” (HR. Muslim no. 2317)
Terlebih, ketika kita bertemu dengan saudara seiman, maka sunah bagi keduanya untuk saling bersalaman (musâfahah), karena hal ini dapat menghapus dosa antara keduanya sebelum berpisah (at-Tamhîd Lima fîl-Muwathâ, XII/13), sebagaimana hadis riwayat al-Bara’ bin ‘Azib, Nabi bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ يَلْتَقِيَانِ ، فَيَتَصَافَحَانِ إِلاَّ غُفِرَ لَهُمَا قَبْلَ أَنْ يَفْتَرِقَا.
“Tidaklah dua orang Muslim saling bertemu kemudian berjabat tangan, kecuali akan diampuni (dosa-dosa) mereka berdua sebelum mereka berpisah.“
Tergolong anjuran dalam bersalaman ialah mencium tangan pada yang lebih mulia dan mereka yang lebih tua dari kita, sebagai bentuk penghormatan dan mengharap keberkahan. Namun miris, ketika budaya kebarat-baratan semakin menyebar, muda-mudi Islam ikut meramaikan, sehingga cara bersalaman sudah berbeda dengan tuntunan yang benar, malah cenderung mengikuti gaya artis televisi yang menjadi tontonan kurang benar.
Baca Juga: Yuk Ngalap Berkah (Tabarruk)
Dampaknya, generasi kekinian enggan mencium, tapi malah menempelkan tangan pada pipi dan dahi. Hal ini tentu kurang baik, karena bersalaman dengan mencium tangan pada yang lebih mulia adalah ajaran Islam serta tidak ada pada agama lainnya. Ada cerita dari Sayidah Aisyah:
“Aku tidak pernah melihat seorang pun yang memiliki keserupaan dengan Rasulullah dalam berbicara dan bertutur kata daripada Fatimah. Ketika Fatimah masuk menghadap Nabi maka Beliau selalu memberikan penghormatan kepada Fatimah, beliau juga berdiri dan mengambil tangan Fatimah serta menciumnya dan mendudukan Fatimah di tempat duduknya. Begitu juga ketika Nabi r masuk bertemu Fatimah, dia akan memberikan penghormatan dan berdiri serta mengambil tangan Nabi lalu menciumnya.” (Sunan Abi Daud, no. 5219)
Walhasil, marilah kita lestarikan tradisi dan ajaran baik agama Islam berupa mengasihi yang muda dan menghormati yang tua, agar menjadi insan yang tidak mudah terpengaruh pada golongan yang pedoman agamanya masih gagal paham.
M Ulin Nuha | Annajahsidogiri.id